Tutorial 6 min read

Latte Art Pemula: Kuasai Frothing Susu & 3 Pola Dasar

Ingin membuat latte art cantik seperti di kafe? Pelajari cara frothing susu yang benar dan teknik dasar membuat pola Hati, Tulip, dan Rosetta untuk pemula!

Author

Author

Dec 11, 2025

Latte Art Pemula: Kuasai Frothing Susu & 3 Pola Dasar

Pernah nggak sih kamu terpesona melihat barista dengan lihai ‘melukis’ di atas secangkir latte? Gambar hati, tulip, atau bahkan rosetta yang rumit itu terlihat seperti sihir. Kabar baiknya, itu bukan sihir, melainkan teknik yang bisa kamu pelajari! Ya, kamu juga bisa membuat kopi cantik di rumah.

Membuat latte art memang butuh latihan, tapi kuncinya ada pada dua hal: espresso shot yang bagus dan frothing susu yang sempurna. Di panduan lengkap untuk latte art pemula ini, kita akan fokus pada bagian terpenting kedua, yaitu cara mengolah susu hingga mendapatkan tekstur yang pas dan cara menuang tiga pola dasar yang wajib dikuasai.

Yuk, siapkan milk pitcher-mu dan kita mulai!

Kunci Utama: Frothing Susu yang Sempurna (Microfoam)

Lupakan busa tebal dan kaku seperti di cappuccino jadul. Untuk latte art, kita butuh sesuatu yang disebut microfoam. Bayangkan tekstur susu yang lembut, mengkilap, dan konsistensinya mirip seperti cat tembok basah. Inilah kanvas yang akan kita gunakan untuk melukis.

Proses membuat microfoam dengan steam wand mesin espresso terbagi menjadi dua tahap utama:

  1. Stretching (Aerasi): Tahap ini bertujuan untuk memasukkan udara ke dalam susu untuk menciptakan volume busa.

    • Posisikan ujung steam wand sedikit di bawah permukaan susu.
    • Nyalakan steam wand. Kamu akan mendengar suara ‘mencicit’ atau ‘kertas sobek’ (hissing sound). Ini tandanya udara sedang masuk.
    • Lakukan proses ini selama beberapa detik saja, sampai volume susu bertambah sekitar 20-30% dan suhunya mencapai suhu tubuh (sekitar 37°C).
  2. Texturing (Spinning/Rolling): Setelah udara cukup, saatnya menghaluskan busa dan menyatukannya dengan susu cair.

    • Tenggelamkan steam wand lebih dalam ke susu, posisikan sedikit miring di salah satu sisi pitcher.
    • Cari posisi yang tepat hingga susu berputar seperti pusaran air. Gerakan ini akan memecah gelembung-gelembung udara besar menjadi busa mikro yang halus.
    • Lanjutkan proses ini hingga pitcher terasa panas saat disentuh (sekitar 60-65°C). Jangan sampai terlalu panas karena susu akan terasa ‘matang’ dan merusak rasa.

Pro Tip: Setelah selesai, segera ketukkan dasar pitcher ke meja untuk memecah gelembung besar yang tersisa, lalu putar-putar (swirl) susu di dalam pitcher agar tetap tercampur rata dan mengkilap.

Peralatan Wajib untuk Latte Artist Pemula

Sebelum mulai menuang, pastikan kamu punya amunisi yang tepat:

  • Espresso Machine dengan Steam Wand: Ini adalah alat utama. Pastikan steam wand-nya memiliki tekanan yang cukup.
  • Milk Pitcher: Pilih yang berbahan stainless steel dengan corong (spout) yang lancip. Ukuran 350ml atau 600ml adalah yang paling umum.
  • Susu Segar Dingin: Susu full cream dingin (langsung dari kulkas) adalah pilihan terbaik karena kandungan lemak dan proteinnya membantu menciptakan microfoam yang stabil.
  • Shot Espresso Segar: Gunakan espresso yang baru saja diekstraksi. Crema (lapisan busa keemasan di atas espresso) yang tebal adalah kanvas dasar yang bagus.
  • Cangkir Latte: Gunakan cangkir dengan mulut lebar dan dasar yang membulat agar pola latte art terbentuk dengan baik.

Mari Berlatih! 3 Pola Latte Art Dasar

Sudah siap dengan susu microfoam-mu yang mengkilap? Sekarang saatnya bagian paling seru: menuang! Ingat, kuncinya adalah kontrol dan kesabaran.

1. Pola Hati (Heart) ❤️

Ini adalah pola pertama yang harus dikuasai setiap pemula.

  1. High Pour: Miringkan cangkirmu. Mulai tuang susu dari jarak yang agak tinggi (sekitar 10 cm). Tujuannya agar susu cair masuk ke bawah crema tanpa merusaknya.
  2. Low Pour: Saat cangkir terisi sekitar setengahnya, turunkan pitcher hingga corongnya sangat dekat dengan permukaan kopi.
  3. The Blob: Tuang susu di satu titik di tengah hingga terbentuk lingkaran putih besar.
  4. The Finish: Setelah lingkaran cukup besar, angkat pitchermu sedikit dan tuang garis lurus tipis memotong lingkaran tersebut untuk membentuk ekor hati.

2. Pola Tulip 🌷

Tulip adalah pengembangan dari pola hati, intinya adalah menumpuk beberapa ‘hati’.

  1. Pour the Base: Lakukan langkah High Pour dan Low Pour seperti saat membuat pola hati.
  2. First Push: Dekatkan pitcher ke permukaan kopi dan dorong (push) sedikit susu untuk membuat satu bulatan. Berhenti menuang sejenak.
  3. Second Push: Ulangi langkah kedua, mulai tuang dari belakang bulatan pertama dan dorong lagi untuk membuat bulatan kedua. Kamu bisa membuat 2, 3, atau lebih tumpukan.
  4. The Finish: Di dorongan terakhir, jangan berhenti. Langsung tarik garis lurus melewati semua tumpukan untuk membuat tangkai tulip.

3. Pola Rosetta 🌿

Rosetta mungkin terlihat paling rumit, tapi dasarnya adalah gerakan menggoyangkan pergelangan tangan (wiggle).

  1. Pour the Base: Sama seperti sebelumnya, mulai dengan High Pour lalu turunkan pitcher saat cangkir terisi setengah.
  2. The Wiggle: Dekatkan pitcher di salah satu sisi cangkir. Mulai tuang sambil menggoyangkan pergelangan tanganmu ke kiri dan kanan secara cepat dan konsisten.
  3. Move Backwards: Sambil terus menggoyangkan pitcher, gerakkan pitchermu mundur perlahan ke sisi seberang cangkir. Gerakan ini akan menciptakan bentuk daun berlapis.
  4. The Finish: Saat mencapai ujung, angkat pitcher sedikit dan tuang garis lurus tipis memotong seluruh pola yang sudah kamu buat.

Tips & Trik Anti Gagal

  • Selalu Gunakan Susu Dingin: Susu dingin memberimu lebih banyak waktu untuk proses stretching dan texturing sebelum menjadi terlalu panas.
  • Konsistensi Espresso: Pastikan crema espressomu tebal dan tidak pecah. Crema yang bagus adalah kanvas yang sempurna. Ingin tahu lebih banyak? Baca juga: Memilih Biji Kopi Terbaik untuk Espresso Anda.
  • Latihan Murah Meriah: Untuk menghemat susu, kamu bisa berlatih menuang dengan air yang diberi setetes sabun cuci piring. Teksturnya mirip dengan microfoam!
  • Tonton & Tiru: Tonton banyak video tutorial latte art. Perhatikan bagaimana para profesional memegang pitcher dan mengontrol aliran susu.
  • Sabar dan Konsisten: Jangan berharap langsung sempurna. Latte art adalah soal muscle memory. Semakin sering kamu berlatih, semakin baik hasilnya. Nikmati prosesnya!

Kesimpulan: Setiap Cangkir adalah Kanvas Baru

Membuat latte art adalah perpaduan antara seni dan sains. Menguasai cara frothing susu latte art adalah langkah pertama dan paling krusial. Setelah kamu bisa membuat microfoam yang sempurna secara konsisten, membuat pola Hati, Tulip, dan Rosetta akan menjadi jauh lebih mudah.

Jangan takut gagal atau membuat pola yang ‘abstrak’ pada awalnya. Setiap cangkir adalah kesempatan baru untuk berlatih dan berkreasi. Jadi, ambil kopimu, steam susumu, dan mulailah melukis!

Sudah mencoba tips di atas? Punya pertanyaan atau ingin pamer hasil latte art pertamamu? Bagikan di kolom komentar di bawah ini! Selamat mencoba!

Share this blog:
Author

Written by

Author

Passionate writer and content creator with expertise in technology, design, and business insights.

You May Also Like