Espresso Shot Berapa ML? Panduan Standar, Rasio & Cara Ukurnya
Bingung standar espresso shot berapa ml? Temukan jawaban lengkap soal ukuran, rasio kopi, dan cara mengukur espresso shot yang sempurna di rumah.
Author
Dec 11, 2025
Pernahkah kamu memesan secangkir espresso dan sedikit kaget saat yang datang adalah cangkir mungil berisi cairan pekat berwarna cokelat keemasan? Atau mungkin kamu sedang mencoba menjadi barista di rumah dan bingung, “Sebenarnya, satu shot espresso itu berapa ml, sih?”
Tenang, kamu tidak sendirian! Pertanyaan seputar ukuran espresso shot adalah salah satu kebingungan paling umum di dunia kopi. Jawabannya ternyata tidak sesederhana satu angka pasti, tapi justru di situlah letak seninya. Mari kita bedah bersama semua yang perlu kamu tahu tentang standar volume espresso.
Jadi, Standar Espresso Shot Berapa ML?
Langsung ke intinya: tidak ada satu aturan universal yang dipahat di batu. Namun, ada standar industri yang diterima secara luas oleh para barista dan pecinta kopi di seluruh dunia.
Secara umum, volume espresso diukur sebagai berikut:
- Single Shot (Solo): Biasanya berkisar antara 25 ml hingga 35 ml. Ini diekstraksi dari sekitar 7-10 gram bubuk kopi.
- Double Shot (Doppio): Berkisar antara 50 ml hingga 70 ml. Ini diekstraksi dari sekitar 14-20 gram bubuk kopi.
Fakta Menarik: Saat ini, hampir semua specialty coffee shop menggunakan double shot sebagai standar dasar untuk semua minuman berbasis espresso mereka, mulai dari Americano hingga Cappuccino. Jadi, saat kamu memesan latte, kemungkinan besar kopinya dibuat dari double shot espresso.
Namun, para profesional sejati jarang berbicara soal mililiter (ml). Mereka lebih fokus pada sesuatu yang jauh lebih penting dan akurat: rasio dan berat (gram).
Mengapa Rasio Lebih Penting dari Volume?
Bayangkan kamu membuat kue. Kamu tidak hanya menakar tepung pakai gelas, kan? Kamu menimbangnya dalam gram agar hasilnya konsisten. Prinsip yang sama berlaku untuk espresso.
Inilah mengapa mengukur volume dalam mililiter bisa jadi kurang akurat:
Crema! Lapisan busa keemasan yang indah di atas espresso ini disebut crema. Crema mengandung banyak gas CO2 dan memiliki volume yang cukup besar, tetapi beratnya sangat ringan. Volume crema bisa bervariasi tergantung pada kesegaran biji kopi, tingkat sangrai, dan variabel lainnya. Akibatnya, dua shot dengan berat yang sama persis bisa memiliki volume yang berbeda karena jumlah crema yang tidak sama.
Itulah sebabnya para barista beralih ke Brew Ratio (Rasio Seduh). Rasio ini adalah perbandingan antara berat bubuk kopi kering yang kamu gunakan (dose) dengan berat cairan espresso yang dihasilkan (yield).
Memahami Jenis-jenis Rasio Espresso
Menggunakan rasio memberi kita kontrol penuh atas profil rasa kopi. Berikut adalah tiga rasio dasar yang paling umum:
-
Ristretto (Rasio 1:1 - 1:1.5)
- Artinya, untuk setiap 1 gram kopi, kamu menghasilkan 1 hingga 1.5 gram espresso.
- Contoh: 18 gram kopi menghasilkan 18-27 gram espresso.
- Profil Rasa: Sangat pekat, body tebal, manis, dan tingkat keasaman yang lebih rendah. Rasanya seperti sari pati kopi yang terkonsentrasi.
-
Normale / Standard (Rasio 1:2 - 1:2.5)
- Artinya, untuk setiap 1 gram kopi, kamu menghasilkan 2 hingga 2.5 gram espresso.
- Contoh: 18 gram kopi menghasilkan 36-45 gram espresso.
- Profil Rasa: Ini adalah sweet spot bagi banyak orang. Rasanya seimbang antara rasa manis, asam, dan sedikit pahit. Teksturnya lembut dan menyenangkan.
-
Lungo (Rasio 1:3 atau lebih)
- Artinya, untuk setiap 1 gram kopi, kamu menghasilkan 3 gram atau lebih espresso.
- Contoh: 18 gram kopi menghasilkan 54+ gram espresso.
- Profil Rasa: Lebih encer, body lebih tipis, dan cenderung menonjolkan rasa pahit karena ekstraksi yang lebih lama (over-extraction). Namun, untuk beberapa jenis kopi, rasio ini bisa mengeluarkan profil rasa yang unik.
Panduan Praktis: Cara Mengukur Espresso Shot di Rumah
Sudah siap membuat espresso yang konsisten dan lezat? Lupakan gelas ukur, dan siapkan timbangan digital presisi tinggi (yang bisa mengukur hingga 0.1 gram). Inilah langkah-langkahnya:
- Tentukan Dose (Bubuk Kopi): Timbang bubuk kopi yang akan kamu gunakan. Standar untuk double shot biasanya sekitar 18 gram.
- Pilih Rasio: Untuk memulai, coba gunakan rasio standar 1:2. Ini adalah titik awal yang bagus untuk sebagian besar biji kopi.
- Hitung Target Yield (Hasil Espresso): Kalikan dose dengan rasio yang kamu pilih.
18 gram (dose) x 2 = 36 gram (target yield)
- Siapkan Timbangan: Letakkan cangkir kosongmu di atas timbangan yang sudah diletakkan di nampan mesin espresso. Tekan tombol tare agar angka kembali ke 0.
- Mulai Ekstraksi: Jalankan mesin espresso dan stopwatch secara bersamaan. Perhatikan angka di timbanganmu.
- Hentikan Ekstraksi Tepat Waktu: Hentikan aliran air saat timbangan menunjukkan angka sedikit di bawah targetmu (misalnya, 34-35 gram). Masih akan ada sisa beberapa tetes espresso yang keluar setelah mesin dimatikan, yang akan membawamu pas ke target 36 gram.
Tips Pro: Selain berat, perhatikan juga waktu ekstraksi. Untuk rasio 1:2, waktu ideal biasanya berkisar antara 25 hingga 35 detik. Jika terlalu cepat, gilingan kopimu mungkin terlalu kasar. Jika terlalu lambat, mungkin terlalu halus. Pelajari lebih lanjut tentang cara mengatur gilingan kopi yang tepat.
Kesimpulan: Fokus pada Berat, Bukan Volume
Jadi, kembali ke pertanyaan awal: espresso shot berapa ml? Meskipun standar kasarnya adalah sekitar 30 ml untuk single shot dan 60 ml untuk double shot, jawaban yang lebih baik adalah: lupakan mililiter, mulailah menimbang dalam gram.
Dengan memahami dan menerapkan konsep rasio, kamu akan mendapatkan kontrol yang jauh lebih besar atas rasa kopimu. Kamu bisa bereksperimen dengan berbagai rasio untuk menemukan profil rasa favoritmu, dan yang terpenting, kamu bisa mereplikasi secangkir espresso yang nikmat itu lagi dan lagi.
Sekarang giliranmu! Coba ukur espressomu dengan timbangan di rumah. Apa rasio favoritmu? Bagikan pengalamanmu di kolom komentar di bawah!
Written by
Author
Passionate writer and content creator with expertise in technology, design, and business insights.